Kamis, 06 Januari 2011

21 Desember '10

Hari ini 21 Desember 2010, penghujung tahun yg terasa begitu berat untuk kulalui. 
Entah rasa apa yang ada saat ini atau hanyalah sebuah wacana yang ingin sekali untuk di ungkapkan. 
Rasa yang awalnya hanyalah sebuah permainan kecil yang selalu di hiasi dengan keindahan, namun tak ada yang menyangka berakhir seperti ini. 
Rasa yang aku sendiri tidak tau awal mulanya seperti apa atau malah aku tidak benar-benar mengingikannya. Entahlah, rasa ragu itu terus memuncak ketika rasa ini tumbuh dengan bersahaja.


Ragu akan melangkah ke depan, ragu akan sesuatu yang selalu kuinginkan untuk terjadi, tapi aku disini tak sedikitpun tersentuh dengan perasaan yang terlalu haru ini. 
Aku jujur pada ruangan ini, aku jujur pada mainanku dan mulai jujur pada hariku, tapi aku tidak bisa jujur dengan inginku. 
Ingin rasanya air mata ini jatuh tertumpah dalam satu cerita, namun ia seolah-olah terbendung oleh rasa yang begitu kuat sehingga tak mudah untuk ditumpahkan. 
Inginku menangis di hadapan mereka agar mereka mengerti kenapa aku selalu duduk terpaku di ruangan ini. Tapi, mereka tak perlu tau indahnya inginku akan harapku.
           

Aku vs Semut


Secercah cahaya timbul di tengah2 kabut hitam, menyinari hati yang terbalut kegelapan. 
Udara seakan-akan berubah 180’ derajat, udara berat yang terbalut hati yang kalut tiba2 berubah ringan dan terbang melayang. 
Tak hanya hati makhluk yang berakal saja yang menikmati cahaya kecil ini tapi jg semut2 yang berbahagia dengan cahaya itu seolah2 makhluk kecil itu mengerti akan apa artinya sesuatu yang menggembirakan. 
Titik cerah itu seakan2 membuat mereka lahir kembali ke dunia setelah cahaya itu tiba2 menghilang, tadi. 
Apa mereka mengerti apa artinya cahaya itu? 
Apa mereka bisa menafsirkan kebahagian seperti apa yang mereka dapat cuma dari setitik cahaya yang mungkin hanya tak lebih besar dari tubuh mereka? 
Apa yang mereka mengerti? 
Apa mereka mengerti cahaya itu sangatlah berarti untuk makhluk yang berakal seperti AKU?  

AKU rasa mereka tidak akan mampu berbagi kebahagian itu denganKU, betapa berartinya cahaya kecil itu untukKU. 
Yang mereka bisa lakukan hanya menggelitikKU dan membuatKU berfikir “hei…apa hanya itu yang bisa kalian lakukan, dasar makhluk kecil.” 
AKU tidak akan berbagi kebahagiaan itu dengan kalian. 
Ya…AKU makhluk yang takkan pernah berbagi dengan makhluk yang tak berarti seperti kalian. Hahahahahahaha……..